Senin, 12 Desember 2016

KONFIGURASI BIOS

KONFIGURASI BIOS


1.      Pengenalan Booting Pada Komputer
Boot manager adalah suatu aplikasi yang menjadi bawaan dari semua jenis Linux untuk mengatur proses booting agar dapat digunakan untuk multiple boot. Sebagai contoh Kita telah meng-install Windows XP dan ingin meng-install Linux Ubuntu maka secara otomatis bila Linux telah terinstall di hardisk maka Linux akan membuat pilihan booting untuk multiple boot.
Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer.
Macam-macam booting:
a.      Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara  menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
b.      Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
c.       ­­­­­­­Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
d.      Hard Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
e.       ReBoot → Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.
2.      Konfigurasi BIOS dan CMOS
a.      Konfigurasi BIOS
1.      Langkah 1
Tekan tombol power pada pc dan monitor untuk menghidupkan komputer anda. Pc akan segera melakukan proses booting 
2.      Langkah 2
Untuk masuk ke bios segera menekan tombol [delete] pada keyboard untuk masuk ke menu bios/cmos setup pada PC.
3.      Langkah 3
Anda akan masuk bios. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [main],[system time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [tab] pada keyboard anda.
4.      Langkah 4
Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer anda melalui menu [system date]. 
5.      Langkah 5
Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, anda juga dapat memasang password bios agar orang lain tidak dapat mengubah setelan bios yang anda buat. Caranya, pilih menu [supervisor password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password anda pada boks enter password, lalu klik [enter]. Masukkan kembali password anda pada boks confirm password, kemudian kembali klik [enter]. Sekarang status opsi supervisorpass word sudah menjadi enabled. 
6.      Langkah 6
Bila PC anda akan dipakai beramai-ramai, anda juga bisa men-setting user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [user password]. Cara pengaturannya sama saja dengan pengaturan pada supervisor password. 
7.      Langkah 7
Sekarang bukalah menu [advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada keyboard anda, lalu pilih [i/o device configuration] kemudian [enter] 
8.      Langkah 8
Di sini anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard anda. Misalnya, bila anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [on-board ac97 audio controller] dan [on-board ac97 modem controller] menjadi [disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard anda. Selanjutnya klik [esc] untuk kembali ke menu [advanced] 
9.      Langkah 9
Sekarang pilih opsi [pci configuration] lalu tekan [enter]. Kemudian agar slot usb anda berfungsi set opsi [usb function] menjadi [enabled]. Jika belum, anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [advanced] dengan menekan tombol [esc] 
10.  Langkah 10
Selanjutnya buka menu [boot]. Untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot dari pc. Kemudian set cdrom sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari flash disk ganti cdrom dengan nama flash disk.
Kemudian hard disk sebagai boot device ke-2 dan floopy boot device ke-3 (disable jika anda tidak memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di cd-rom dulu, baru kemudianhard disk, dan floopy.
11.  Langkah 11
Masukkan cd instalasi windows xp ke cd-rom drive. Setelah itu, pilih menu [exit], [exit saving changes] untuk keluar dari bios dan menyimpan pengaturan yang anda buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting. 

b.      Konfigurasi CMOS
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
·         Date
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
·         Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
·         Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
·         Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
·         Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
·         Halt On

Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar