Senin, 12 Desember 2016

Protokol jaringan

1. NETWARE
Perusahaan Novell memilih untuk mendasarkan paket jaringam mereka pada paket XNS. Novell menciptakan sedikit perubahan ke IDP dan SPP, dan
menamakannya Paket Pertukaran di Internet atau Internet Packet Xchange (IPX) dan pertukaran Paket yang Berurut atau Sequenced Packet Xchange (SPX). Novell menambahkan beberapa protokol baru, seperti NetWare Core Protocol (NCP), yang menyediakan kemampuan untuk berbagi sumber daya berkas dan printer yang dapat berjalan melalui IPX, dan Service Advertisement Protocol (SAP). Dimana SAP memungkinkan host dalam jaringan Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing service.
Disamping dukungannya terhadap protokol standar seperti tersaji di atas (kecuali AppleTalk), NetWare telah memperkenalkan beberapa protokol tambahan khusus untuk NetWare. Protokol ini seringkali memiliki juga fungsi yang terdapat dalam protokol standar, tetapi protokol ini terpadu penuh kedalam sistem NetWare. Protokol NetWare digunakan hanya pada jaringan NetWare, untuk melengkapi protokol standar dan dirancang agar NetWare dapat bersaing melawan sistem lain yang membatasi implementasinya hanya pada protokol standar.
2. UDP ( User Datagram Protokol)
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768
3. Sejarah Dan Arsitektur TCP/IP
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Sejarah dan Arsitektur TCP/IP, posting ini merupakan kelanjutan dari posting sebelumnya yang membahas tentang Pengertian dan Fungsi IP address.
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
=>Physical Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
=>Network Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
=>Internet Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan
.
4.Tabel Perbandingan Model TCP/IP dengan OSI

Model TCP/IP(DOD)
Model OSI
Protokol
Process/Application
Application

Presentation

Session
Telnet, FTP, SMTP,

Kerberos,TFTP, DNS,

SNMP, NFS, XWindows
Host to Host/transport
Transport
UDP, TCP
Internet
Network
IP, ARP, RARP, ICMP
Network Access
Data Link

Physical
Ethernet,Token Ring,FDDI

5.Peer to Peer
Sebuah peer-to-peer (P2P disingkat) jaringan komputer adalah satu di mana setiap komputer dalam jaringan dapat bertindak sebagai client atau server untuk komputer lain dalam jaringan, yang memungkinkan berbagi akses ke berbagai sumber daya seperti file, peripheral, dan sensor tanpa memerlukan server pusat. Jaringan P2P dapat diatur di dalam rumah, bisnis, atau melalui Internet. Setiap jenis jaringan memerlukan semua komputer dalam jaringan untuk menggunakan yang sama atau program yang kompatibel untuk menghubungkan satu sama lain dan akses file dan sumber daya lain yang ditemukan di komputer lain. Jaringan P2P dapat digunakan untuk berbagi konten seperti audio, video, data, atau apa pun dalam format digital.
P2P adalah arsitektur aplikasi terdistribusi yang partisi tugas atau beban kerja antara rekan-rekan. Peer adalah peserta sama-sama istimewa dalam aplikasi. Setiap komputer dalam jaringan disebut sebagai simpul. Pemilik setiap komputer pada jaringan P2P akan menyisihkan sebagian dari sumber daya - seperti kekuatan pemrosesan, penyimpanan disk, atau bandwidth jaringan - yang akan dibuat langsung tersedia untuk peserta jaringan lain, tanpa memerlukan koordinasi pusat dengan server atau stabil host . Dengan model ini, rekan-rekan keduanya pemasok dan konsumen sumber daya, berbeda dengan model client-server tradisional di mana hanya catu server (kirim), dan klien mengkonsumsi (menerima). Muncul sistem P2P kolaboratif akan melampaui era rekan-rekan melakukan hal yang sama sambil berbagi sumber daya, dan mencari rekan-rekan yang beragam yang dapat membawa sumber daya yang unik dan kemampuan untuk komunitas virtual sehingga memberdayakan untuk terlibat dalam tugas-tugas yang lebih besar di luar itu dapat dicapai dengan rekan individu, namun bermanfaat bagi semua rekan-rekan .
Platform sistem pertama P2P didistribusikan adalah Pipa platform oleh PeerLogic. [Rujukan?] Salah satu pemegang lisensi pertama PeerLogic adalah Texas Instruments pada tahun 1993. Sementara sistem P2P yang digunakan dalam domain banyak aplikasi, killer aplikasi P2P pertama adalah file sharing sistem Napster, awalnya dirilis pada tahun 1999. Konsep telah mengilhami struktur baru dan filsafat di banyak bidang interaksi manusia. Jaringan P2P tidak terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup proses-proses sosial dengan dinamika P2P. Dalam konteksnya tersebut.
6. Pada Windows
  1.  Buka Start – Control Panel – Network Connection
  2. Klik kanan pada Local Area Connection – pilih Properties
  3. Pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
  4. Tuliskan alamat IP yang dikehendaki, misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda (alamat IP bersifat unik)
  5. Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah ping 192.168.1.182
  6. Jika reply berhasil berarti komputer sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
Cek koneksi dengan PC lain. Hubungkan keduanya dengan kabel LAN. Buka command prompt dan ketikkan ping ipAddress (milik PC lain). Jika reply berhasil berarti kedua komputer telah terhubung.

Pada Linux
Untuk setting jaringan di Linux mungkin agak susah karena kita tidak biasa dengan OS yang satu ini, tapi tetap perlu dicoba ya teman-teman :DUntuk setting jaringan di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI.
Melalui command line:
Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranyai:
1. Buka Terminal, jalankan perintah : sudo nano /etc/network/interface
2. Misalnya kita mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini :
IP: 
192.168.1.120
Subnet mask / Netmask: 
255.255.255.0
Gateway: 
192.168.1.254
yang perlu kita lakukan adalah menambahkan baris berikut ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3. Save, dengan menekan Ctrl – X – Y
Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit 
/etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
sudo nano /etc/resolv.conf
2. Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini:nameserver 8.8.8.8
3. Setelah semua settingan diatas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada terminal: sudo /etc/init.d/networking restart
Melalui GUI :
1. Klik-kanan pada icon networkmanager (ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit Connections.
2. Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254

4. Setelah settingan selesai diisi, klik Apply
5. Klik pada NetworkManager dan pilih settingan yang baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti telah berhasil.


sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_%28komputer%29
             http://meeoww.wordpress.com/2009/12/19/pengertian-protokol-tcpip/
             http://www.it-artikel.com/2013/08/sejarah-tcpip.html#_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar